Wednesday, March 18, 2015

Talkshow Muslimah Ketika Cinta Bersemi bersama ustadzah Oki Setiana Dewi dan Prof. Dr. drg. Hj. Melanie Sadono Djamil, M. Biomed

By Unknown   Posted at  10:19 AM   No comments
Assalaamu'alayum wa rahmatullaahi wa barakatuh.

Semoga senantiasa para pembaca setia blogger SKI Al-Hajj FKG Usakti  berada dalam lindungan dan rahmatNya, aamiin yaa Rabbal'aalamiin.

Kali ini, izinkan penulis mengulas acara yang baru saja diadakan divisi Muslimah SKI Al-Hajj FKG Usakti. Pasti sudah banyak yang tahu kan?? Yup, benar sekali. Acaranya itu Talkshow Muslimah Ketika Cinta Bersemi bersama ustadzah Oki Setiana Dewi dan Prof. Dr. drg. Hj. Melanie Sadono Djamil, M. Biomed. 

Acara ini memang baru kali pertamanya diadakan oleh SKI Al-Hajj. Alhamduillaah, acara ini mendapat sambutan meriah dari berbagai audiens. 

Untuk menyegarkan kembali tentang materi apa saja yang disampaikan, penulis akan me-repost artikel dari laman UKM Hudzaifah (http://hudzaifah.org/review-talkshow-muslimah/). Silakan disimak..

dari kanan: Prof. Melanie, ustadzah Oki Setiana Dewi, drg Fahdevie (moderator)
Cinta adalah anugerah. Semua pasti pernah merasakan indahnya cinta.. Cinta bisa ditujukan kepada siapa saja, bisa kepada Allah SWT sang Pencipta seluruh jagat raya, Rasulullah SAW., malaikat Allah, pasangan kita (jika sudah halal yaa tentunya), saudara, sahabat bahkan pada teman kita.:) 

Dengan wajah berserinya, ustadzah Oki Setiana Dewi menyatakan,"Gunakanlah masa lajang mu untuk belajar sebanyak2nya karena ketika sudah memiliki pasangan nanti, waktu mu akan berkurang untuk berkarya.”

Yupps betul sekali seperti kata beliau, gunakan masa mudamu untuk hal-hal bermanfaat! Bagi kamu yang belum menikah, dalam ayat suci Al-quran dijelaskan bahwa “Janganlah kamu mendekati zina…..” Yang dimaksud zina termasuk melihat yang bukan hak nya, mendengar yang bukan hak nya, memikirkan yang bukan hak nya, menyentuh yang bukan hak nya.
Jadi engga ada tuh kalo kita bilang “aku kan pacaran Islami…. aku kan tidak pegang2an tangan..” eeeitts hati hati, kamu terkesima memandang terlalu lama saja haram apalagi melebihi itu.

Ingat, setan itu pintar! Dia menjadikan dosa sebagai “kenikmatan” bagi kita. Makanya kamu jangan coba2 yaa kalau sudah terlampau jauh akan sulit bagi kita untuk meninggalkannya karena dosa itu akan menjadi hal yang terbiasa bagi kita nantinya..
 
Ingat juga bahwa Allah itu cemburu :’)
Lalu apa nih tips bagi muslimah-muslimah cantik yang belum menikah?
“Ta’aruf” lah jika kalian memang sudah siap.
Tapi jangan terlalu lama yaa sampe bertahun-tahun, jangan mengikat, nanti jatuhnya bukan ta’aruf malah seperti pacaran hehe
 
Ta’aruf dan pacaran 》 sudah pasti beda niat beda aktifitas.
Ta’aruf itu dilakukan bagi yang sudah berkomitmen untuk menikah dan menikah itu perkara tanggungjawab! Jadi kalo belum yakin dan belum siap ya jangan buru buru ya!
Lihatlah laki laki dari
1. Fisiknya (ketampanannya)
2. Keturunannya (lihat juga lingkungannya bagaimana)
3. Hartanya
4. Agamanya (akhlaknya)
 
Jangan lupa juga lihat latar belakangnya, apakah ada penyakit yang dideritanya, gajinya berapa, pendidikannya bagaimana, kata kak Oki itu penting buat kalian2 yang nanti akan membangun rumah tangga.
 
Para penonton sangat antusias menyimak materi
Nah untuk muslimah yang sudah menikah.
Kalau mau mendidik anak menjadi anak yg hebat maka orangtuanya harus hebat dulu! Karena orangtua terutama ibu merupakan kunci bagi anak hebat, karena perempuan adalah madrasah utama.
“Saya banyak bersyukur karena itu Allah mengizinkan cinta bersemi di dalam keluarga saya..
Tanpa dukungan suami dan doa ibu, saya mungkin tidak akan bisa menjadi saya yg seperti saat ini
Allah telah memberikan kesempatan yg tinggal kita raih dengan usaha kita”
Itulah kata Prof. Meilanie pada talkshow tadi. Ternyata Prof. Melanie ini di sela-sela kesibukannya selalu meluangkan waktu untuk keluarganya karena bagi beliau keluarga tetap yang nomor satu. Hebat, bukan?

Seorang istri tanpa suami bukanlah apa2 dan seorang suami tanpa istri bukanlah apa2..
Lakukan hal yang diridhoi oleh pasanganmu :)
Dan sehebat apapun wanita, tetaplah suami yg menjadi imam (pemimpin) dalam keluarga.
Cara untuk menumbuhkan cinta setelah menikah, selalu charge hati kita minta kepadaNya agar hati kita selalu dijaga, hati pasangan kita selalu dijaga karena Allah lah yang maha membolak-balikkan hati..
Jadi mimin ingatkan sekali lagi gausah galau buat kamu kamu yang belum menikah, belajar dan berkarya lah selagi kita bisa, selagi ada waktu. Jangan minder, terus percaya diri, optimis, bikin positive statement yang bisa menyemangatkan diri kita sendiri :)
Dan para JOSH – jomblo sampai halal – yg hatinya insya Allah senantiasa istiqomah, teruslah berdoa meminta kepada Allah agar dijaga kesuciannya dan kesucian sang jodoh, dan semoga dipertemukan dengan jodoh terhebat!
“Perempuan-perempuan yang keji untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji untuk perempuan yang keji (pula), sedangkan perempuan-perempuan yang baik untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik untuk perempuan-perempuan yang baik (pula)….” QS. An-Nur : 26
 
dari kanan: Tyas (panitia), Putri Lestari (Ketua Acara), Nada Salsabila (MC), drg. Fahdevie (moderator), Baiq (MC), Niken A. Septani (Ketua Keputrian SKI Al-Hajj)








Tuesday, March 3, 2015

Talkshow Muslimah

By Unknown   Posted at  8:43 AM   talkshow muslimah No comments


Assalamu'alaikum, muslimah cantik
Pernah ngerasain virus merah jambu?
Apa sih yg harus kita lakukan saat rasa itu datang?
Bagaimana cara mendapatkan jodoh sesuai syariat Islam?
Berkarya tanpa melalaikan kewajiban kita sebagai Muslimah?
Penasaran, bukan??


SKI Al-Hajj FKG Usakti bekerja sama dengan UKM Islam Hudzaifah Usakti proudly present:
Talkshow Muslimah
"KETIKA CINTA BERSEMI"

Hari: Sabtu
Tanggal: 14 Maret 2015
Pukul: 08.00 - 12.00 WIB
Tempat: Auditorium Kampus B (FK-FKG) Universitas Trisakti, Grogol, Jakarta

With:
-Oki Setiana Dewi
(aktris muslimah indonesia & penulis best seller)
-Prof. Dr. drg. Hj. Melanie Sadono Djamil, M.Biomed
(Professor in dentistry & Former Putri Remaja Indonesia)

It will be a great moment to upgrade your knowledge about Islam!
 

Lets join us, ukhti!
HTM: 30K
OTS: 35K
Including sertificate + snacks + notes + door prize!
Dan dapatkan juga harga diskon khusus bagi para member SOSD

Format register via sms:
NAMA#Asal Sekolah/Asal Kampus# No.HP#EMAIL

Contact person:
085393309219 (Wulan)
Transfer a/n Zilzikridini Wijayanti,
no. rek. BNI 0271742341
Note: Akhwat ONLY dan Terbuka untuk UMUM.

Friday, February 20, 2015

Level Membaca Al-Quran

By Unknown   Posted at  7:32 AM   SKI Al-Hajj FKG Usakti No comments

Assalaamu'alaykum wa rahmatullaahi wa barakatuh.. Kabar sehat, para pembaca setia blogger SKI Al-Hajj? Semoga senantiasa berada dalam lindugan Allah SWT, allahumma aamiin. 

Walaupun cuaca ekstrem terjadi di mana-mana khususnya daerah ibukota, jangan sampai hal tersebut membuat kita bermalas-malasan dalam beribadah. Memang, pada hakikatnya tidak selalu manusia beribadah konstan ataupun selalu meningkat. Terlepas dari itu, jangan sampai kita meninggalkan ibadah wajib, dan terus memperbaiki ibada sunnah kita.

Dalam posting kali ini, penulis akan membahas sedikit tentang membaca al-quran kombinasi dari www.dakwahtuna.com.

Segala puji bagi Allah, yang telah menurunkan kepada hamba-Nya kitab Al-Qur’an sebagai penjelasan atas segala sesuatu, petunjuk, rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang muslim. Semoga shalawat dan salam senantiasa tercurah kepada hamba dan rasul-Nya Muhammad, yang diutus Allah sebagai rahmat bagi alam semesta.

Keutaman membca al-quran telah Allah sampaikan dalam firmanNya (QS An-Nahl:89)


وَيَوْمَ نَبْعَثُ فِي كُلِّ أُمَّةٍ شَهِيدًا عَلَيْهِمْ مِنْ أَنْفُسِهِمْ وَجِئْنَا بِكَ شَهِيدًا عَلَى هَؤُلَاءِ وَنَزَّلْنَا عَلَيْكَ الْكِتَابَ تِبْيَانًا لِكُلِّ شَيْءٍ وَهُدًى وَرَحْمَةً وَبُشْرَى لِلْمُسْلِمِينَ (89)

Artinya:
"Dan ingatlah akan hari ketika Kami bangkitkan pada tiap-tiap umat seorang saksi atas mereka sendiri, dan Kami datangkan kamu (Muhammad) menjadi saksi atas seluruh umat manusia. Dan Kami turunkan kepadamu Al-Kitab (Al-Quran) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri." (16: 89)

Ayat tersebut menjelaskan dua poin penting. Pertama, kesaksian Rasulullah Saw di antara para saksi di Hari Kiamat menunjukkan posisi Rasulullah Saw di tengah para nabi dan para wali Allah Swt. Para nabi dan wali dengan izin Allah Swt menjadi saksi. Kedua, keagungan al-Quran dan peran besar kitab suci ini dalam membimbing umat manusia. Allah Swt menjadikan al-Quran sebagai penjelas segala masalah yang diperlukan untuk membedakan kebenaran dan kebatilan. Ini merupakan rahmat Ilahi bagi manusia. Akan tetapi hanya ummat Islam yang mengimani kitab al-quran dan menggunakan kitab suci ini sebagai petunjuk, rahmat dan kabar gembira.

Membaca al-quran berarti mengkonsumsi informasi yang paling berkualitas yang ada pada umat manusia. Membaca al-quran berarti menyerap ilmu paling tinggi yang mungkin diraih manusia. Membaca al-Qur’an berarti melakukan peningkatan cakrawala dengan sarana terbaik. Membaca al-Qur’an berarti meningkatkan kualitas diri dengan nara sumber yang paling ideal yang tidak terbayangkan ketinggian kualitasnya.

Ada empat level dalam membaca al-Qur’an. Semuanya penuh berkah dan manfaat. Semakin tinggi level membaca seseorang, semakin besar manfaat yang diperoleh.

Level Pertama: Mengucapkan al-Qur’an dengan Benar
Rasulullah SAW, para sahabatnya dan para ulama sangat memberikan perhatian yang besar terhadap bagaimana mengucapkan lafazh-lafazh al-Qur’an secara baik dan benar. Karena bentuk ideal transfer informasi adalah penyampaian redaksi secara tepat. Kesalahan pengucapan berakibat buruk pada proses transformasi informasi. Kalimat-kalimat ilahi dalam al-Qur’an bukan saja memuat informasi dan ajaran kebenaran dan keselamatan, tetapi juga memuat keindahan bahasa, ketinggian kualitas sastra, serta keagungan suasana ilahiyyah. Karena itu dalam membaca al-Qur’an sangat dianjurkan untuk memperhatikan adab-adabnya, seperti harus dalam keadaan suci, berpakaian menutup aurat, membaca dengan khusyu’, memperindah suara semampunya, dan memperhatikan tajwidnya. Rasulullah SAW bersabda:
“Perindahlah al-Qur’an dengan suara kalian.” (HR Abu Daud, an-Nasa’i, dan Ibnu Majah).
Al-Qur’an adalah kata-kata dari Allah yang Maha Indah, karena itu semaksimal mungkin kita menerjemahkan keindahan tersebut dengan cara kita membaca. Meskipun demikian bukan berarti mereka yang tidak mampu mengucapkan al-Qur’an dengan fasih mereka tidak boleh membaca al-Qur’an. Cukup bagi seorang mukmin untuk berusaha sesuai dengan kemampuannya. Rasulullah SAW bersabda:
“Orang mahir membaca al-Qur’an, bersama dengan malaikat yang mulia dan berbakti. Sedangkan orang yang membaca al-Qur’an terbata-bata dan mengalami kesulitan (mengucapkannya) dia mendapatkan dua pahala.” (HR Muslim)
Subhanallah, ini adalah kemurahan Allah SWT. Yang membaca al-Qur’an dengan penuh kesulitan dan terbata-bata Allah justru memberi dua pahala, yaitu pahala mengucapkan al-Qur’an dan pahala menghadapi kesulitan. Meskipun demikian yang mahir tetap mendapatkan kelebihan derajat yaitu kemuliaan bersama dengan para malaikat.

Level Kedua, Membaca dengan Pemahaman
Maksud dari semua perkataan adalah pemahaman terhadap makna dari perkataan tersebut. Demikian juga al-Qur’an. Allah menurunkan al-Qur’an kepada umat manusia bukan sekadar dibunyikan tanpa dipahami. Al-Qur’an bukanlah mantera-mantera yang diucapkan dengan komat-kamit. Al-Qur’an adalah petunjuk. Dan al-Qur’an tidak akan menjadi petunjuk jika maknanya tidak dipahami. Allah mengecam Ahlul Kitab yang merasa memiliki kitab suci tetapi tidak mengetahui isinya, Allah berfirman:
“Dan di antara mereka ada yang buta huruf, tidak mengetahui Al kitab (Taurat), kecuali angan-angan belaka dan mereka hanya menduga-duga... ” (QS.Al-Baqarah: 78).
Allah menyebut Ahlul Kitab sebagai “ummiyyin” padahal mereka mampu membaca dan menulis, tetapi karena mereka tidak mengetahui isi Kitab Suci mereka Allah menyebut mereka sebagai buta huruf. Sebagian ahli tafsir mengatakan bahwa makna kata “amani” artinya membaca.

Berdasarkan tafsir ini, kita memahami bahwa membaca saja tidak membuat kita mendapatkan hidayah jika kita tidak memahami dan mengetahui makna kalamullah.
Untuk memahami al-Qur’an tentu saja perlu mempelajari bahasanya. Bagi yang tidak mengetahui bahasa Arab, membaca terjemahan atau tafsir berbahasa Indonesia bisa dijadikan pengganti sebagai langkah darurat. Saya katakan itu adalah langkah darurat, karena ketinggian bahasa al-Qur’an tidak mungkin diterjemahkan ke dalam bahasa apapun. Terjemahan al-Qur’an hakikatnya hanyalah terjemahan dari pemahaman sang penerjemah. Bahkan jika kita tanya kepada siapapun yang menerjemahkan al-Qur’an, pasti dia akan mengatakan tidak semua makna yang dikandung oleh lafal-lafal al-Qur’an dapat ditemukan padanannya pada bahasa lain.
Setingkat lebih baik dari terjemah al-Qur’an adalah terjemahan tafsir al-Qur’an, atau tafsir yang memang ditulis dalam bahasa Indonesia. Siapapun yang ingin mempelajari isi al-Qur’an tidak boleh melewatkan kitab-kitab tafsir. Seorang yang ahli bahasa Arab pun tidak akan tepat memahami al-Qur’an jika tidak mempelajari kitab tafsir. Karena sebagaimana halnya semua bahasa yang hidup adalah dinamis. Tidak semua kata-kata yang dipakai orang zaman sekarang memiliki makna yang sama dengan makna yang dipakai pada zaman turunnya al-Qur’an. Misalnya, kata ‘sayyaroh’ pada zaman ini berarti mobil, sedangkan dalam al-Qur’an ‘sayyaroh’ berarti kafilah dagang. Kata ‘qoryah’ di zaman sekarang dipakai untuk makna desa, sedangkan dalam al-Qur’an artinya adalah kota atau negeri.
Di sisi lain kitab-kitab tafsir beragam kualitasnya sesuai dengan kapasitas keilmuan penulisnya. Yang paling dekat dengan kebenaran adalah yang paling banyak menggali pemahaman dari wahyu itu sendiri. Metode yang paling baik dalam menafsirkan al-Qur’an dengan al-Qur’an itu sendiri, kemudian menafsirkan al-Qur’an dengan Hadits Nabi, kemudian menafsirkan al-Qur’an dengan perkataan tabi’in, kemudian menafsirkan al-Qur’an dengan kaidah bahasa. Kitab tafsir yang paling baik menerapkan metode ini adalah Tafsir Ibnu Katsir.
Dikarenakan al-Qur’an kitab yang universal, maka setiap masa selalu membutuhkan penafsiran yang mengupas al-Qur’an terkait dengan isu-isu kontemporer. Pada abad ke-19 dan ke-20 muncul tafsir-tafsir kontemporer seperti al-Manar karya Rasyid Ridho, at-Tahrir wat-Tanwir karya Ibnu Asyur, Adhwa-ul Bayan karya Muhammad Amin asy-Syinqithy, dan yang fenomenal adalah Fi Zhilalil Qur’an karya Sayyid Quthb.

Level Ketiga, Membaca dengan Tadabbur
Al-Qur’an mendorong manusia untuk memfungsikan akal dan hatinya lebih jauh dari sekadar memahami, walaupun level memahami al-Qur’an adalah level aktivitas otak yang tinggi. Jika seseorang memahami Kalamullah berarti dia telah mencerna informasi yang luar biasa tinggi kualitasnya. Tetapi ternyata Allah menginginkan kapasitas pemikiran seorang muslim bergerak lebih jauh. Al-Qur’an mendorong akal dan hati untuk mentadabburi al-Qur’an. Tadabbur berarti deep thinking, merenungi, memperhatikan secara mendalam, menggali hakikat yang tersimpan di balik kata-kata, dan menyingkap horizon di belakang makna.

Hal itu karena hakikat-hakikat yang terangkum dalam al-Qur’an tidak semuanya hakikat yang permukaan yang sederhana dan mudah ditangkap. Banyak hakikat-hakikat yang membutuhkan pemikiran yang dalam, perenungan yang jauh serta pandangan yang tajam. Dan hal itu tidak mungkin didapatkan hanya sekadar dengan menangkap lapisan luar lafal-lafal al-Qur’an. Lebih jauh bahkan Allah menyatakan bahwa al-Qur’an diturunkan dengan tujuan agar manusia mentadabburi ayat-ayat-Nya. 

Untuk mentadabburi ayat-ayat Allah diperlukan hati yang bersih dan pemikiran yang tajam. Hati yang dipenuhi oleh hawa nafsu tidak akan mampu melihat secara jernih, karena syahwat akan banyak berbicara dan mengendalikan hati.

Allah SWT berfirman dalam QS. al-Jatsiyah: 23.
أَفَرَأَيْتَ مَنِ اتَّخَذَ إِلٰهَهُ هَواهُ وَ أَضَلَّهُ اللهُ عَلى‏ عِلْمٍ وَ خَتَمَ عَلى‏ سَمْعِهِ وَ قَلْبِهِ وَ جَعَلَ عَلى‏ بَصَرِهِ غِشاوَةً فَمَنْ يَهْديهِ مِنْ بَعْدِ اللهِ أَفَلا تَذَكَّرُونَ
“Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai Tuhannya dan Allah membiarkannya berdasarkan ilmu-Nya dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas penglihatannya? Maka siapakah yang akan memberinya petunjuk sesudah Allah (membiarkannya sesat). Maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran?” (QS. al-Jatsiyah: 23). 

Ayat-ayat Allah yang terbentang di alam semesta juga hanya dapat ditangkap dan dipahami oleh hati-hati yang bersih.
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal (Ulil Albab)” (QS. Ali Imran: 190). 

Level Keempat, Membaca dengan Khusyu’
Masih ada plafon yang lebih tinggi di atas tadabbur? Ya, al-Qur’an terus mendorong manusia untuk terbang tinggi menuju ketinggian ruh, masuk ke alam penuh dengan keagungan ilahi dengan hati khusyu’ ruh sang mukmin menyaksikan keagungan Allah.

Setelah hati mampu melihat alam di belakang dunia materi, memahami hakikat di balik fenomena alam, ketika tirai tersingkap, hati mukmin yang mentadabburi al-Qur’an luluh. Hati tunduk melihat kebesaran Allah. Kulit bergetar merasakan keagungan Hakikat Mutlak.
“Allah telah menurunkan Perkataan yang paling baik (yaitu) Al Quran yang serupa (mutu ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang, gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingat Allah. Itulah petunjuk Allah, dengan kitab itu Dia menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya.” (QS. az-Zumar: 23). 

Orang-orang yang hatinya dipenuhi dengan ilmu ilahi, orang-orang yang kedalaman ilmunya kokoh akan bersujud tunduk, mata mereka akan memancarkan air mata kekhusyu’an setiap kali mereka diingatkan dengan ayat-ayat Allah, setiap kali hati mereka tersentuh dengan Kebenaran Ilahi Mutlak.  

Sekian sedikit artikel dari penulis. Semoga dapat diambil manfaatnya. Mohon maaf jika ada kesalahan  dari penulis, kaena yang bear hanya datang dari Allah SWT. 

Wassalaamu'aaykum wa rahmatullaahi wa barakatuh.

Tuesday, December 16, 2014

Hal-hal Yang Harus Dilakukan Muslim pada Musim Hujan

By Unknown   Posted at  10:03 PM   SKI Al-Hajj No comments


Repost dari http://ukhuwahislamiah.com/sikap-seorang-muslim-terkait-musim-hujan/.

Di antara nikmat yang Allah berikan kepada kita adalah turunnya hujan. Dengan turunnya hujan, air yang kita butuhkan dapat ditemukan dimana-mana, udara yang awalnya panas menjadi dingin, tanah yang awalnya kering kerontang menjadi hijau oleh rerumputan dan pepohonan.

وَمِنْ آيَاتِهِ أَنَّكَ تَرَى الأرْضَ خَاشِعَةً فَإِذَا أَنْزَلْنَا عَلَيْهَا الْمَاءَ اهْتَزَّتْ وَرَبَتْ إِنَّ الَّذِي أَحْيَاهَا لَمُحْيِي الْمَوْتَى إِنَّهُ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

Dan di antara tanda-tanda-Nya (ialah) bahwa kau lihat bumi kering dan gersang, maka apabila Kami turunkan air di atasnya, niscaya ia bergerak dan subur. Sesungguhnya Tuhan Yang menghidupkannya, Pastilah dapat menghidupkan yang mati. Sesungguhnya Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (QS. Fushshilat: 39)

Berikut ini beberapa sikap yan hendaknya dimiliki seorang muslim terkait dengan hujan:
Pertama, meyakini bahwa Allahlah yang menurukan hujan, bukan yang selainnya. Allah berfirman:

وما أنزل الله من السماء من ماء فأحيا به الأرض بعد موتها
Dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya.” (QS Al-Baqarah: 164)

Kedua, mensyukuri nikmat hujan tersebut tersebut. Mensyukuri baik dengan lisan maupun dengan perbuatan. Allah berfirman,

وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِن شَكَرْتُمْ لأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan. “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (ni’mat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (ni’mat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih“. (QS Ibrahim: 7)

Ketiga, mengikuti sunnah atau petunjuk Rasulullah terkait hujan. Diantara petunjuk beliau adalah berdo’a saat turun hujan. Diantara do’a yang diriwayatkan dari Nabi,
اللَّهُمَّ صَيِّباً ناَفِعاً
Allahumma shoyyiban naafi’an (Ya Allah, turunkanlah hujan yang bermanfaat).” [HR Bukhari 1032]

Jika hujan turun begitu lebat sehingga mengkhawatirkan mendatangkan mudharat maka diantara petunjuk Rasulullah adalah membaca do’a berikut,
اللَّهُمّ حَوَالَيْنَا وَلَا عَلَيْنَا,اللَّهُمَّ عَلَى الْآكَامِ وَالْجِبَالِ وَالظِّرَابِ وَبُطُونِ الْأَوْدِيَةِ وَمَنَابِتِ الشَّجَرِ
Ya Allah, turunkanlah hujan di sekitar kami, bukan untuk merusak kami. Ya Allah, turukanlah hujan ke dataran tinggi, gunung-gunung, bukit-bukit, perut lembah dan tempat tumbuhnya pepohonan.” [HR Bukhari 1014]

Diantara petunjuk beliau juga, saat ada petir atau kilat membaca,

سُبْحَانَ الَّذِيْ يُسَبِّحُ الرَّعْدُ بِحَمِدِهِ وَالْمَلاَئِكَةُ مِنْ خِيْفَتِهِ.
Maha Suci Allah yang halilintar bertasbih dengan memujiNya, begitu juga para malaikat, karena takut kepadaNya.” [Al-Muwaththa’ 2/992. Al-Albani berkata: Hadits di atas mauquf yang shahih sanadnya]

Diantara pejuntuk beliau juga adalah mengambil berkah dengan air hujan. Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu berkata, ”Kami pernah kehujanan bersama Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam. Lalu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyingkap bajunya hingga terguyur hujan. Kemudian kami mengatakan, “Wahai Rasulullah, mengapa engkau melakukan demikian?” Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لأَنَّهُ حَدِيثُ عَهْدٍ بِرَبِّهِ تَعَالَى
Karena hujan ini (adalah nikmat) baru saja Allah ciptakan.”[HR Muslim 898]
Selanjutnya, diantara sikap muslim saat turun/musim hujan adalah tidak melakukan hal-hal yang bermudharat atau berbahaya bagi diri sendiri maupun orang lain. Diantara hal yang membahayakan adalah membuang sampah di aliran-aliran air sehingga dapat menyebabkan kebanjiran. Termasuk hal yang membahayakan juga adalah mengendarai kendaraan dengan kencang setelah turun hujan. Hal tersebut dapat menyebabkan kecelakaan atau setidaknya percikan air dapat mengotori pengguna jalan yang lainnya. Padahal Rasulullah bersabda,
من آذى المسلمين في طرقهم وجبت عليه لعنتهم
Barang siapa yang mengganggu orang-orang muslim di jalan mereka maka laknat mereka pasti akan menimpanya.” [HR Thabrani]
Sekian, semoga bermanfaat.
Disarikan dari khutbah Jum’at di Hay Ummul Hamam, Riyadh 6/2/1436.

Sunday, December 7, 2014

Kelas Memasak ala Muslimah FKG Usakti

By Unknown   Posted at  9:35 PM   SKI Al-Hajj No comments
Assalamu'alaykum warah matullahi wabarakatuh..


Pembukaan kelas memasak diawali dengan tilawah

Kabar sehat, saudara-saudaraku? Penulis do'akan para pembaca setia blogger SKI Al-Hajj FKG Universitas Trisakti ini senantiasa dalam lindungan Allah SWT, allaahumma aamiin.

Badan Pengurus Harian (BPH) SKI Al-Hajj seperti yang telah dijelaskan dalam artikel sebelumnya (http://skialhajj.blogspot.com/2014/05/bph-ski-al-hajj-periode-2014-2015.html) terdiri dari 4 divisi, yaitu SPM, BPS, PSDM, dan Muslimah. Pengalaman yang ingin penulis bagi berdasarkan pengalaman yang baru saja diadakan divisi Muslimah pada November lalu. Yup, benar sekali. Pengalaman dalam kelas memasak, yeeey!!! (^o^)//\\(^^,)

Kelas memasak ini merupakan program kerja divisi Muslimah. Tentu saja, pesertanya hanya terdiri dari para muslimah FKG Usakti. Proker ini dilaksanakan selama dua kali dalam setahun. Tujuannya, tentu untuk mempererat tali silaturrahim antara junior-senior. Proker ini hanya dilakukan oleh muslimah (mahasiswi). 

Cooking Class yang diadakan ini pastinya selalu berganti tema, menu, dewan juri, dan peserta. Untuk CC kali ini menunya adalah Baked Potato. Kelompok Khadijah -kelompok saya- (kiri atas) akhirnya menjadi pemenang dan kelompok Fatimah (kiri bawah) sebagai juara 2 (^_^)9 Juri pada CC kali ini dihadiri oleh ka Niken, ka Tika, dan ka Anggie. Alhamdulillaah semua berjalan lancar dan sangat seru.

Berikut dokumentasi dalam bentuk foto-foto:


alat dan bahan kedua kelompok

Alat dan bahan kedua tim tampak samping

Alat dan Bahan

Pembukaan oleh MC

Para Juri

Baked Potato: Potato Ulalaa, menu jara I




Sunday, November 9, 2014

Rasulullah saw. sebagai Suri Teladan

By Unknown   Posted at  9:13 PM   SPM No comments
"Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah saw. itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang-orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah." (QS Al-Ahzab:21) 
Telah jelas dalam firman Allah SWT bahwa Rasulullah saw. ialah sebaik-baik suri teladan bagi kaum muslimin. Salah satu akhlak beliau yang patut kita teladani ialah pola makan dan minum. Betapa tidak? Suatu fakta yang tidak terbantahkan ialah Rasulullah saw. jarang dan hampir tidak pernah menderita sakit, kecuali dalam dua hal yaitu saat beliau menerima wahyu Allah melalui malaikat Jibril, dan beberapa hari sebelum beliau wafat. Dalam buku Sirah Nabawiyah dijelaskan bahwa pada Senin 29 Safar 11 Hijriah, Rasulullah saw. merasakan sakit kepala dan demam sepulang  pemakaman di Baqi selama sekitar 14 hari. Namun, beliau masih sanggup mengimami sholat di masjid. Rasulullah wafat pada Senin 12 Rabiulawal 11 Hijriah dalam usia 63 tahun lebih 4 hari. Subhanallaah. Selain anugerah dari Allah SWT, tentu ada prinsip beliau dalm pola makan dan minumnya.


 
Tahukah kamu, apa saja prinsip-prinsip Rasulullah saw. yang diperintahkan Allah SWT dan diterapkan oleh beliau dalam kehidupan sehari-harinya? Ya, benar. Prinsip-prinsip tersebut:
a. Makan dan minum tidak berlebihan;
b. Makan apabila lapar dan berhenti sebelum kenyang;
c. Lambung diisi dengan sepertiga makanan, sepertiga minuman dan sepertiga udara.
Secara medis, 3 prinsip rasulullah saw. tersebut sudah terbukti dapat menjaga kesehatan tubuh. Juga dibuktikan oleh Thomas J. Slaga, Ph.D dalam bukunya The Detox Revolution bahwa penurunan asupan kalori akan meningkatkan sistem detoksifikasi (penetralan racun dalam tubuh) (Suwardi, Muhammad: 2014).

Rasulullah saw. tercinta juga sangat memerhatikan keseimbangan asam-basa dalam pola makan dan minumnya. Contohnya, kurma dan timun atau kurma dan melon. Mengapa demikian? Dalam 5 butir buah kurma (sekitar 45 gram) kurang lebih berisi kandungan zat 115 kalori, dan hampir semuanya adalah zat karbohidrat. (Read more: http://doktersehat.com/khasiat-kandungan-sari-buah-kurma-untuk-kesehatan-dan-pengobatan-penyakit/#ixzz3IZuD6Vqd), dan kandungan airnya sedikit. Namun, timun dan melon berkalori rendah dan kandungan airnya mencapai sekitar 95% (Suwardi, Muhammad: 2014).
"Abdullah bin Jaf'ar meriwayatkan bahwa Rasulullah pernah memakan buah mentimun dengan kurma matang." (HR. Buhkari dan Muslim)

Aisyah meriwayatkan bahwa Rasulullah saw. pernah memakan buah melon dengan kurma.
Nabi saw. bersabda,"Panasnya buah yang satu ini (kurma) akan dihilangkan oleh dinginnya buah yang lain (melon), dan dinginnya buah ini (melon) akan dihilangkan oleh panasnya buah yang lain (kurma)." (HR. Abu Dawud)
Panas identik dengan asam. Jika tubuh mengandung asam berlebih, akan timbul panas yang berlebih juga di dalam tubuh. Hal tersebut akan mengakibatan tubuh rentan terserang penyakit seperti sakit kepala, hipertensi, stroke, serangan jantung, serta maag. Begitupun sebaliknya. Saat tubuh megandung basa berlebih, maka akan mudah terserang penyakit tekanan darah rendah, batuk, flu, bronkitis, dan mudah lelah. (Suwardi, Muhammad: 2014)

Setelah makan, Rasulullah saw. tidak langsung tidur, melainkan terlebih dahulu melakukan kegiatan.
"Rasulullah saw. bersabda,"Cairkan makanan kalian dengan berdzikir kepada Allah dan sholat, janganlah kalian langsung tidur karena dapat menyebabkan hati menjadi keras." (HR. Abu Nu'aim dari Aisyah)
Ada contoh kehidupan hewan yang bisa kita ambil hikmahnya, insya Allah. Contohnya, ular. Ular dapat makan melebihi kapasitas perutnya. Bahkan mangsanya bisa sebesar kambing. Akibatnya, ular akan tertidur pulas dan tidak akan dapat digubris bahkan tidak dapat menggerakkan badannya jika diusik oleh makhluk atau rangsangan lain. Boleh jadi hal inilah yang berhubungan dengan hadits di atas, yaitu makan terlalu kenyang akan membuat kita terkantuk dan dapat menyebabkan hati menjadi keras. Apalagi tidur di malam hari dalam kondisi kenyang. Mungkin adzan Subuh tidak akan digubris karena rasa malas yang sudah menjalar di tubuh. Na'udzubillaahiminzalik
Terima kasih telah membaca posting ini. Semoga bermanfaat dan bisa saling mengingatkan akan pentingnya pola makan dan minum yang menjadi prinsip Rasulullah saw. tercinta.

Wassalamu'alaykum warahmatullaahi wabarakatuh.

Sunday, October 26, 2014

Kisah Inspiratif Hari Ini

By Unknown   Posted at  9:31 PM   SPM No comments
Judul asli : قصة رائعة جدا ومعبرة ومؤثرة
Penerjemah : Shiddiq Al-Bonjowiy

Setiap selesai sholat jum'at tiap pekannya, seorang imam (masjid) dan anaknya (yg berumur 11 tahun) mempunyai jadwal membagikan buku–buku islam, diantaranya buku at-thoriq ilal jannah (jalan menuju surga). Mereka membagikannya di daerah mereka di pinggiran Kota Amsterdam.

Namun tibalah suatu hari, ketika kota tersebut diguyuri hujan yang sangat lebat dengan suhu yang sangat dingin.

Sang anakpun mempersiapkan dirinya dengan memakai beberapa lapis pakaian demi mengurangi rasa dingin. Setelah selesai mempersiapkan diri, ia berkata kepada ayahnya: "Wahai ayahku, aku telah siap" ayahnya menjawab : "Siap untuk apa?" , ia berkata: "Untuk membagikan buku (seperti biasanya)", sang ayahpun berucap: "Suhu sangat dingin diluar sana, belum lagi hujan lebat yang mengguyur", sang anak menimpali dengan jawaban yang menakjubkan : "akan tetapi, sungguh banyak orang yang berjalan menuju neraka diluar sana dibawah guyuran hujan".
 

Sang ayah terhenyak dengan jawaban anaknya seraya berkata: "Namun ayah tidak akan keluar dengan cuaca seperti ini", akhirnya anak tersebut meminta izin untuk keluar sendiri. Sang ayah berpikir sejenak dan akhirnya memberikan izin. Iapun mengambil beberapa buku dari ayahnya untuk dibagikan, dan berkata: "terimakasih wahai ayahku".

Dibawah guyuran hujan yang cukup deras, ditemani rasa dingin yang menggigit, anak itu membawa buku-buku itu yang telah dibungkusnya oleh skantong plastik ukuran sedang agar tdk basah terkena air hujan, lalu ia membagikan buku kepada setiap orang yang ditemui. Tidak hanya itu, beberapa rumahpun ia hampiri demi tersebarnya buku tersebut.

Dua jam berlalu, tersisalah 1 buku ditangannya. Namun sudah tidak ada orang yang lewat di lorong tersebut. Akhirnya ia memilih untuk menghampiri sebuah rumah disebrang jalan untuk menyerahkan buku terakhir tersebut.

Sesampainya di depan rumah, ia pun memencet bel, tapi tidak ada respon. Ia ulangi beberapa kali, hasilnya tetap sama. Ketika hendak beranjak seperti ada yang menahan langkahnya, dan ia coba sekali lagi ditambah ketukan tangan kecilnya. Sebenarnya ia juga tidak mengerti kenapa ia begitu penasaran dengan rumah tersebut.

Pintupun terbuka perlahan, disertai munculnya sesosok nenek yang tampak sangat sedih. Nenek berkata: "ada yang bisa saya bantu nak?" Si anak berkata (dg mata yg berkilau dan senyuman yang menerangi dunia): "Saya minta maaf jika mengganggu, akan tetapi saya ingin menyampaikan bahwa Allah sangat mencintai dan memperhatikan nyonya. Kemudian saya ingin menghadiahkan buku ini kepada nyonya, di dalam nya dijelaskan tentang Allah Ta'ala, kewajiban seorang hamba, dan beberapa cara agar dapat memperoleh keridhoannya."

Satu pekan berlalu, seperti biasa sang imam memberikan ceramah di masjid. Seusai ceramah ia mempersilahkan jama'ah untuk berkonsultasi. Terdengar sayup – sayup dr shaf perempuan seorang perempuan tua berkata:"Tidak ada seorangpun yang mengenal saya disini, dan belum ada yang mengunjungiku sebelumnya. Satu pekan yang lalu saya bukanlah seorang muslim, bahkan tidak pernah terbetik dalam pikiranku hal tersebut sedikitpun. Suamiku telah wafat dan dia meninggalkanku sebatang kara di bumi ini".

Dan iapun memulai ceritanya bertemu anak itu.
"Ketika itu cuaca sangat dingin disertai hujan lebat, aku memutuskan untuk mengakhiri hidupku. Kesedihanku sangat mendalam, dan tidak ada seorangpun yang peduli padaku. Maka tidak ada alasan bagiku untuk hidup. Akupun naik ke atas kursi dan mengalungkan leherku dengan seutas tali yang sdh kutambatkan sebelumnya. Ketika hendak melompat, terdengar olehku suara bel. Aku terdiam sejenak dan berpikir :"paling sebentar lagi juga pergi".
Namun suara bel dan ketukan pintu semakin kuat. Aku berkata dalam hati: "siapa gerangan yang sudi mengunjungiku,… tidak akan ada yang mengetuk pintu rumahku".

Kulepaskan tali yang sdh siap membantuku mengakhiri nyawaku, dan bergegas ke pintu. ketika pintu kubuka, aku melihat sesosok anak kecil dengan pandangan dan senyuman yang belum pernah kulihat sebelumnya. Aku tidak mampu menggambarkan sosoknya kepada kalian.
Perkataan lembutnya telah mengetuk hatiku yang mati hingga bangkit kembali. Ia berkata: "Nyonya, saya datang untuk menyampaikan bahwa Allah Ta'ala sangat menyayangi dan memperhatikan nyonya", lalu dia memberikan buku ini (buku jalan menuju surga) kepadaku.

Malaikat kecil itu datang kepadaku secara tiba-tiba, dan menghilang dibalik guyuran hujan hari itu juga secara tiba2. Setelah menutup pintu aku langsung membaca buku dari malaikat kecilku itu sampai selesai. Seketika kusingkirkan tali dan kursi yang telah menungguku, karena aku tidak akan membutuhkannya lagi.
Sekarang lihatlah aku, diriku sangat bahagia karena aku telah mengenal Tuhanku yang sesungguhnya. Akupun sengaja mendatangi kalian berdasarkan alamat yang tertera di buku tersebut untuk berterimakasih kepada kalian yang telah mengirimkan malaikat kecilku pada waktu yang tepat. Hingga aku terbebas dari kekalnya api neraka."

Air mata semua orang mengalir tanpa terbendung, masjid bergemuruh dengan isak tangis dan pekikan takbir… Allahu akbar…

Sang imam (ayah dari anak itu) beranjak menuju tempat dimana malaikat kecil itu duduk dan memeluknya erat, dan tangisnyapun pecah tak terbendung dihadapan para jamaah.
Sungguh mengharukan, mungkin tidak ada seorang ayahpun yang tidak bangga terhadap anaknya seperti yang dirasakan imam tersebut.
_____________________________________
Note: Mari terus sebarkan kebaikan. Kita tidak pernah tahu berapa banyak orang yg mendapatkan hidayah dengan sedikit langkah yg kita lakukan...

Back to top ↑
Connect with Us

What they says

© 2013 SKI Al-Hajj FKG Usakti. WP Mythemeshop Converted by BloggerTheme9
Blogger templates. | Distributed by Rocking Templates Proudly Powered by Blogger.