Friday, August 8, 2014

Ayat or Hadits of The Day:Jangan Marah

By Unknown   Posted at  2:15 PM   Artikel No comments


Abu Hurairah ra berkata, seorang laki-laki berkata kepada Nabi Muhammad SAW., “Berilah aku nasihat.Beliau menjawab ,“Jangan marah.” Beliau mengulanginya beberapa kali. “Jangan marah!” (HR. Bukhari)
Maraji’ul Hadits (Refrensi Hadits)
1. Shahih Bukhari: Kitabul Adab, Bab Al Hadzar Min Al-Ghadhab. Hadits 5765.
Fiqhul Hadits (Kandungan Hadits)

  1.     Akhlak seorang muslim
  2.     Rindu kepada surga
  3.     Kesabaran kunci kemenangan dan keridhaan
  4.   Kemarahan merupakan kumpulan kejahatan. Sebaliknya, mengendalikan marah adalah kumpulan kebaikan.
  5.   Kemarahan adalah kelemahan, sedang kesabaran adalah kekuatan.
  6.     Dampak dari kemarahan
  7.     Mencegah kemarahan
  8.     Marah karena mencari keridhaan Allah SWT
  9.     Orang yang marah bertanggung jawab atas perbuatannya.
  10.     Semangat yang tinggi seorang muslim
  11.     Sedikit bicara

1. Akhlak seorang Muslim
Seorang Muslim adalah orang yang memiliki akhlak yang terpuji, berhias dengan kesabaran dan rasa malu, berpakaian tawadhu’ dan sayang kepada sesama. Dalam dirinya terpancar tanda-tanda kejantanan, mampu menahan segala beban, berusaha untuk tidak mencelakai orang lain, pemaaf, penuh kesabaran, dan mampu menahan emosi. Wajahnya senantiasa berseri-seri dalam keadaan apapun.

Arahan inilah yang diberikan Rasulullah SAW., kepada sahabat yang meminta nasihat. Sebuah ungkapan yang singkat dan padat mencakup semua kebaikan dan menganulir semua bentuk keburukan “Jangan Marah.”

2. Rindu kepada Surga.
Pesan Rasulullah SAW diatas, ditunjukkan kepada penanya yang ingin menempuh jalan ke surga, dengan meminta nasihat singkat, agar ia bisa menghafal dan memahaminya. Pesan tersebut adalah La taghdhab (jangan marah). Artinya, berakhlaklah dengan akhlak mulia, akhlak para nabi, akhlak  Al-Qur’an, akhlak yang bersumber dari keimanan.

Jika kamu membiasakan diri dengan akhlak ini, bahkan menjadi tabiat dan watakmu, niscaya kamu tidak akan mudah marah dan mengetahui sikap yang mesti kamu ambil.


3.  Kesabaran Kunci Kemenangan dan keridhaan
  Manakala nafsu dan kekuatan jahat telah bergolak dan menguasai diri, janganlah kamu menyerah begitu saja, membiarkan diri dikuasai oleh kemarahan, merasa hanya dirimu yang berhak melarang dan memerintah, lalu kamu melanggar berbagai larangan Allah SWT. Sebaliknya, bekerja keraslah melawan seraya mengingat akhlak seorang muslim sejati.

    Sebagaimana disebutkan oleh Allah dalam ayatNya, 
”Dan bersegeralah kalian semua terhadap ampunan Tuhanmu dan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang dijanjikan bagi orang-orang yang bertakwa. Mereka itu adalah orang-orang yang menginfakkan hartanya dalam kondisi senang maupun dalam kondisi susah, menahan amarah, dan memaafkan manusia. Dan Allah mencintai orang-orang yang muhsin” (Ali Imran:133-134)
Dengan demikian kamu terbebas dari kemarahan Allah SWT. Dan menjadi orang-orang bertakwa yang berhak menjadi penghuni surga yang kekal abadi.

Imam Ahmad meriwayatkan bahwa Abdullah Ibnu Umar ra. Bertanya kepada Rasulullah SAW.,“Apa yang bisa menjauhkanku dari kermukaan Allah SWT?” Rasulullah menjawab,“Jangan Marah”

Hasan Al-Bashry berkata,“Empat perkara, siapa pun yang dapat melakukannya, tentulah Allah akan menjaganya dari setan dan dijauhkan dari nerka. Yaitu orang-orang yang mampu menguasai dirinya ketika merasa ingin, merasa takut, ketika birahinya bergejolak, dan ketika marah.”

4. Kemarahan merupakan kumpulan kejahatan. Sebaliknya, mengendalikan marah adalah kumpulan kebaikan.
Dalam hadits di atas, kita melihat ketika dikatakan kepadanya “jangan marah”, ia memahami dan langsung menerima nasihat tersebut. Akan tetapi ia mengulangi permintaannya untuk diberikan nasihat. Seolah-olah ia mengira bahwa nasihat yang diberikan kepadanyalah hanyalah sesuatu yang sederhana. Maka ia ingin mendapatkan tambahan agar lebih bermanfaat, dan tujuannya untuk masuk surga pun tercapai. Namun, rasulullah SAW tetap memberikan jawaban yang sama. Ini merupakan penegasan bahwa pesan tersebut sudah cukup, jika benar-benar dipahami maksudnya dan diamalkan.

Setelah penegasan berulang-berulang, barulah si penanya sadar dan memahami maksud Rasulullah SAW. Imam Ahmad meriwayatkan dari orang yang bertanya, bahwa ia berkata, “Setelah itu saya memahami, bahwa kemarahan mencakup seluruh kejahatan”. Artinya, jika tidak marah maka sebenarnya seseorang telah meninggalkan semua kejahatan, maka ia akan mendapatkan semua kebaikan. Karenanya, kita patut ucapkan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW., yang telah mengarahkan umatnya kepada akhlak terpuji dan memberi peringatan untuk tidak mendekati “pintu” semua kejahatan.
Diriwayatkan dalam sebuah hadits, bahwa seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah SAW ,”Perbuatan apakah yang paling mulia?” Rasulullah menjawab, “Akhlak yang terpuji. Yaitu janganlah kamu marah, meskipun kamu melampiaskan kemarahan.”

5. Kemarahan adalah kelemahan, sedang kesabaran adalah kekuatan.
Cepat marah merupakan tanda lemahnya seseorang, meskipun ia memiliki lengan yang kuat dan badan yang sehat.

Bukhari dan Muslim meriwayatkan  dari Abu Hurairah ra bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Orang yang kuat, bukanlah karena jago dalam gulat. Orang yang kuat adalah orang yang mampu menguasai dirinya ketika marah.

6.  Dampak dari Kemarahan
Marah adalah akhlak yang tercela, tabiat yang buruk, dan senjata yang membahayakan. Jika seseorang terperosok ke dalam amarah, maka akan berdampak negatif bagi diri dan masyarakatnya.

7.  Mencegah Kemarahan   
Mencegah atau meredam kemarahan, bisa dilakukan dengan banyak cara yang telah diajarkan oleh Islam. Di antaranya:
  •    Melatih jiwa dengan berbagai akhlak terpuji, seperti sabar, lemah lembut, tidak tergesa gesa dalam segala hal, dan lain sebagainya.
  •   Mengingat-ingat dampak dari marah, keutamaan meredam amarah dan keutamaan memaafkan orang yang berbuat salah. Allah SWT dalam firmanNya, “Dan orang yang bisa meredam amarah dan memaafkan orang lain. Dan Allah mencintai orang orang yang berlaku ihsan.” (QS Ali ‘Imran:134)
Imam Ahmad, Abu Dawud, Tirmidzi dan Ibnu Majah, meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda “Barangsiapa yang menahan amarah dan ia sebenarnya mampu untuk meluapkannya. Maka pada hari Kiamat kelak, ia akan dipanggil Allah di hadapan semua makhlukNya, lalu ia disuruh memilih bidadari yang ia inginkan”
  •   Ta’awudz,(mengucapkan Audzu billahi minasyaithonirrojim) Allah SWT  berfirman, “Dan jika engkau ditimpa godaan setan, maka berlindunglah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha mengetahui.” (QS Al-A’raf:200)
Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan bahwa dua orang laki-laki saling mencaci di samping Rasulullah SAW. Salah satunya mencaci saudaranya sambil marah hingga wajahnya memerah. Maka Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya aku mengetahui satu kalimat, andai ia ucapkan, tentu kemarahan mereka akan hilang. Yaitu Audzu billahi minasyaithonirrojim (aku berlindung dari godaan setan yang terkutuk).
  •     Mengubah Posisi
Imam Ahmad dan Abu Dawud meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda,”Jika salah seorang di antara kalian marah dan dia berdiri, maka duduklah. Karena kemarahan akan hilang. Jika belum juga hilang maka berbaringlah.”
  •     Menghentikan Bicara
Karena dengan tetap berbicara, sangat memungkinkan kemarahannya bertambah, atau ia mengucapkan perkataam yang akan ia sesali setelah kemarahannya reda. Rasulullah SAW bersabda, “ Jika salah seseorang di antara kamu marah maka diamlah.” Nabi SAW. Mengucapkannya tiga kali.” (HR Imam Ahmad, Tirmidzi, dan Abu Dawud)
  •     Berwudhu
Karena pada dasarnya, kemarahan adalah api yang membara dalam diri manusia, maka air akan memadamkan api tersebut. Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya kemarahan pada dasarnya adalah bara yang sedang membakar di hati anak adam.” (HR Imam Ahmad dan Tirmidzi)

8. Marah karena mencari keridhaan Allah SWT
Marah yang harus dijauhi oleh setiap muslim adalah marah yang didasari dendam dan bukan untuk membela ajaran Allah SWT. Adapun marah untuk membela agama Allah SWT. Atau membela kehormatan seorang muslim yang diinjak-injak, maka marah seperti ini adalah marah yang terpuji. Allah SWT berfirman “Perangilah mereka, niscaya Allah akan menyiksa mereka dengan (perantaraan) teman-temanmu dan Allah akan menghinakan mereka dan menolong kamu terhadap mereka, melegakan hati orang orang beriman dan menghilangkan kemarahan mereka.” (At Taubah: 14-15)
Dalam riwayat Bukhari disebutkan bahwa Rasulullah SAW lebih pemalu daripada seorang gadis dalam pinangan. Jika beliau melihat sesuatu yang tidak disukai maka kami bisa mengetahui dari wajahnya.

Dalam riwayat lain disebutkan bahwa Rasulullah SAW. Tidak pernah marah. Namun jika larangan Allah dilanggar, maka tidak ada sesuatupun yang dapat meredam kemarahannya. “(HR Bukhari, Muslim dan yang lain)



9. Orang yang Marah Bertanggung Jawab atas perbuatannya
Jika di saat marah, seseorang merusakkan harta orang lain, maka ia harus menggantinya. Jika ia membunuh seseorang, dengan sengaja dan penuh permusuhan, maka ia layak di qishash.  Jika ia mengucapkan perkataan yang menunjukkan kekufuran, maka dianggap murtad sampai ia bertaubat kembali. Jika bersumpah, maka sumpahnya sah dan harus dilaksanakan. Dan jika mengucapkan thalak (cerai), maka ia benar-benar menceraikan istrinya.

10.   Hadits ini mengisyaratkan semangat yang tinggi seorang muslim untuk selalu mendapatkan nasihat, mengetahui sisi-sisi kebenaran dan senantiasa menambah pengetahuan dengan ilmu yang bermanfaat.


11.   Hadits ini juga mengisyaratkan untuk sedikit bicara, banyak bekerja, dan memberikan pelajaran dengan keteladanan yang baik.

Demikian penjabaran dari hadits ini, yang baik datangnya dari Allah yang tidak baik
datangnya dari penulis, saran dan kritik atas rubik ini dengan besar hati 
dapat disampaikan kepada penulis via twitter (@eganingrum). Wassalamualaikum Wr Wb

Source:
Dr Musthafa Dieb Al Bugha dkk. Al-Wafi Syarah kitab Arba'in An-Nawawiyah).2003
Achmad Sunarto dkk. Tarjamah Shahih Bukhari.1992

About the Author

Nulla sagittis convallis arcu. Sed sed nunc. Curabitur consequat. Quisque metus enim, venenatis fermentum, mollis in, porta et, nibh. Duis vulputate elit in elit. Mauris dictum libero id justo.
View all posts by: BT9

0 comments:

Back to top ↑
Connect with Us

What they says

© 2013 SKI Al-Hajj FKG Usakti. WP Mythemeshop Converted by BloggerTheme9
Blogger templates. | Distributed by Rocking Templates Proudly Powered by Blogger.